Awal kedatangannya, media sosial merupakan ajang di mana pengguna dapat bersosialisasi secara online tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan menggunakan media sosial seperti Facebook dan Twitter, pengguna dapat menjalin hubungan antarpengguna lain, berbagi hobi dan kenangan, serta menjumpai teman lama.
Sayangnya, makin ke sini, media sosial acap dijadikan lahan bisnis “haram” bagi etnis tak bertanggung jawab, salah satunya dengan mengepos berita hoax atau palsu demi menebalkan kantongnya. Parahnya lagi, banyak pengguna yang secara tidak langsung mendukung kegiatan tersebut karena ikut terprovokasi.
Tidak ingin bisnisnya dipenuhi “sampah” serta mengecewakan pelanggan, Facebook, Twitter, dan Google tidak tinggal diam. Facebook dan Twitter sendiri menyediakan sarana report guna melaporkan postingan semacam ini. Tidak ingin ketinggalan, Google menyediakan fitur feedback.
Jika kamu belum tahu cara memanfaatkan fitur “melaporkan” ini, tidak masalah. Di bawah ini penjelasannya secara singkat.
A. Facebook
Facebook kerap menjadi ajang menebarkan berita hoax bagi pelaku bisnis tak bertanggung jawab. Jika kamu menemukan kiriman seperti ini di timeline akun kamu, kamu dapat segera melaporkannya. Untuk tujuan tersebut, klik tanda panah ke bawah yang berada di pojok kanan atas, kemudian ikuti tahap-tahap berikut.
- Pilih Laporkan kiriman
- Selanjutnya kamu bakal ditanya, “Apa yang sedang terjadi?” jawaban terbaik adalah Menurut saya ini seharusnya tidak ada di Facebook.
- Pada jendela “Apa yang salah dari kiriman ini?”, pilih opsi Ini kabar berita palsu.
- Kamu sudah berhasil melaporkan kiriman itu. Selanjutnya, terserah kamu bagaimana ingin menindaklanjutinya. Sebagai contoh, kamu dapat memblokir kiriman-kiriman dari halaman atau akun bersangkutan.
B. Twitter
Tersebarnya berita hoax juga pernah dialami Twitter. Sayangnya, pilihan guna melaporkan kicauan berita palsu tidak tersedia untuk saat ini. Hal ini bisa dibilang wajar sebab kiriman berita palsu masih jarang terjadi di ranah media sosial yang satu ini.
Kendati demikian, setidaknya kita dapat memberitahukan terkait suatu kiriman yang kita anggap tidak relevan untuk ditayangkan di Twitter. Di bawah ini tahap demi tahapnya.
- Telusuri tweet yang hendak kamu lapor.
- Klik atau sentuh ikon lainnya
di web, atau ikon di aplikasi Twitter untuk iOS dan Android. - Pilih Report Tweet.
- Seperti yang kamu lihat, tidak ada opsi yang cocok untuk melaporkan kicauan berita palsu. Namun, dari keempat opsi yang disajikan, setidaknya kita menginformasikan bahwa kiriman tersebut bernada negatif dengan memilih opsi yang keempat yaitu it’s abusive or harmful.
- Selanjutnya terserah kamu bagaimana menindaklanjuti kiriman tersebut. Apakah itu dengan memblokir atau mematikan kiriman dari halaman bersangkutan.
C. Google
Ketika kamu hendak memastikan kebenaran suatu berita, ke mana kamu akan pergi? Kebanyakan menjawab Google. Google, sebagai mesin pencari ternama, ingin senantiasa menampilkan informasi yang relevan kepada penggunanya. “Tujuan kami adalah menyediakan konten yang relevan dan hasil penelusuran yang bermanfaat bagi pelanggan,” tukas Andrea Faville, juru bicara Google.
Jika kamu menemukan berita yang keliru kala melakukan penelusuran, kamu dapat mengadukannya ke Google. Tahap-tahap mengadukannya seperti di bawah ini.
- Gulir halaman ke paling bawah, temukan dan klik tulisan Send feedback.
- Berikan keterangan terkait konten yang kamu adukan, misalnya, kalimat yang salah, distorsi informasi, judul yang terlalu provokatif, dan sebagainya. Sertakan juga URL konten terkait. Terangkan secara singkat dan jelas sehingga Google dapat menangkapnya dengan baik. Jangan lupa untuk menyertakan screenshot.
Berita hoax bukan saja merugikan pengguna, namun juga merugikan pengembang karena merusak kredibilitas perusahaan. Oleh sebab itu, baik pengguna maupun pengembang perlu bekerja sama dalam memberantas konten ini. Sebagai pengguna, yang dapat kita lakukan adalah melaporkan pelanggaran konten kepada pengembang dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.
Untuk tujuan tersebut, baca postingan saya tentang Cara Melaporkan Berita Hoax di Medsos.