Industri Pertahanan Indonesia Terbaru

info tentang industri pertahanan indonesia terbaru

Dalam sistem pertahanan negara tak bisa lepas dari perkembangan teknologi. Apa yang dimaksud teknologi itu, singkatnya teknologi itu adalah segala temuan ilmu pengetahuan guna memudahkan dan menjadi pemecah masalah manusia. Berikut ini adalah industri pertahanan Indonesia terbaru.

Helikopter Super Puma

industri pertahanan helikopter super puma

Helikopter Super Puma NAS-332 C1+ produksi PT. DI (Dirgantara Indonesia) mempunyai kemampuan untuk terbang hingga selama empat jam nonstop, dengan kecepatan yang mencapai maksimum hingga lebih dari 300 kilometer per jam. Selain itu helikopter Super Puma tersebut juga memiliki kemampuan untuk mengangkut sebanyak 18 pasukan dan juga 3 buah awak pesawat. Sejauh ini PT DI sudah membuat beberapa jenis peralatan untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan Indonesia, yakni seperti pesawat terbang, dan helikopter, serta berbagai bentuk teknologi kedirgantaraan yang lainnya.

PT DI telah berkomitmen untuk memenuhi segala kebutuhan utama pertahanan negara sesuai persyaratan dan temuan yang paling mutakhir, agar kemampuan industri pertahanan Indonesia kian kuat, meningkat kualitasnya dan berkembang ke depannya dari waktu ke waktu.

Baru-baru ini, pada tanggal 12 April 2019 di Bandung, telah ditandatangani kontrak senilai 237 triliun Rupiah antara Kementerian Pertahanan RI dengan PT. DI guna pengadaan helikopter serbaguna Super Puma tersebut. Kontrak itu disepakati bersamaan dengan serangkaian kontrak pengadaan lainnya yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yakni tidak hanya mencakup helikopternya saja, namun juga berikut paket pelatihannya bagi pilot, serta publikasi teknis, serta peralatan pemeliharaannya dan lain sebagainya.

PT. DI akan memasok antara lain ada rangka pesawat atau airframe dengan sistem manajemen penerbangan, dan juga perangkat lunak perencanaan penerbangan, serta sensor optik yang tidak dispesifikasikan, juga SAR Direction yang dapat menemukan transmisi lokasi darurat atau emergency locator transmissions (ELT) dari suatu pesawat ataupun kapal yang berada dalam keadaan darurat dan lain sebagainya. Penambahan pengadaan helikopter tersebut berupa helikopter multiguna untuk transportasi berat, helikopter Super Puma tersebut bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan, yakni meliputi untuk transportasi militer, untuk kargo, sebagai alat transportasi pengangkut pasukan, sebagai alat evakuasi medis, dan juga sebagai transportasi VIP.

Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60 M)

info kcr 60 meter

Berikutnya juga ada Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60 M). Alutsista yang akan dipergunakan untuk memperkuat armada TNI AL tersebut hasil produksi PT PAL Indonesia dengan local content sekitar 20%. Kontrak senilai triyunan Rupiah tersebut meliputi pengadaan untuk platform serta sensor Weapon Control (SEWACO) untuk KCR 60 meter kapal yang ke 5 dan yang ke 6, yang terbaru  juga SEWACO untuk KCR 60 meter kapal yang ke 3 yakni KRI Halasan 630), dan KCR-60 kapal yang ke 4 yakni KRI Kerambit 627. 1,66 triliun Rupiah untuk pengadaan tiap unit KCR 60 paket platform plus Sewaco dan 1,2 triliun Rupiah untuk KCR 60 paket Sewaco per unit. KCR 60 tersebut merupakan hasil inovasi dan pengembangan dari produk yang sebelumnya, yakni Kapal Patroli Cepat 57 Meter.

Nah itulah tadi ulasan tentang industri pertahanan indonesia terbaru………

Jangan lupa support kami terus, agar bisa menyedia kan konten yang bermanfaat dengan cara like fanspage kami di facebook, dan share postingan ini ke orang lain atau teman-teman kamu. Sekian, terima kasih !!!

Belum ada yang Komentar. Yuk jadi yang pertama!

Tambahkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*